Recent Articles

Jumat, 20 April 2012

Pencegahan hama jati mutiara atau jati new solomon


PENCEGAHAN HAMA JATI NEW SOLOMON

Jenis hama yang menyerang areal pertana daerah dan organ yang diserang sebagai berikut :

(1) Hama yang menyerang daun

Hama yang menyerang daun ada sekitar 139 jenis. Jenis yang berasal dari kelompok Coleoptera ada 41 jenis, Lepidoptera 80 jenis, dan Orthoptera 18 jenis. Jenis hama penting yang perlu diperhatikan yaitu Eutectona machaerallis (Lepidoptera: Pyralidae) dan Hyblaea puera (Lepidotera: Hyblaeidae). Tanda-tanda serangan maupun cara pengendaliannya sama dengan tanda-tanda maupun pengendalian hama di pesemaian.

Beberapa jenis hama yang menyerang daun di malam hari di antaranya Colasposoma asperatum, C. downesi, Nodostoma sp.,Sebaethe sp., Astycus sp., Crinorrhinus sp., Adorectus sp., dan Apogonia sp. Hama-hama tersebut memakan daun jati (daging daun) sehingga daun hanya tinggal kerangka saja.

Salah satu upaya untuk pencegahan yaitu dengan cara biologis. Areal pertanaman jati perlu didiversifikasi dengan jenis tumbuhan lain untuk mengalihkan pola konsumsi hama pemakan daun. Beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam yaitu Calicarpa arborea, C. cana. C. macrophylla, Tectona hamlitoniana, Vitex spp., Bignonia spp., dan Heterophragma spp. Salah satu pilihan yang terbaik adalah dengan penanaman mimba (Azadirachta indica ).( Kami menyediakan bibit mimba ).Serangan hama yang menyerang daun dapat dikendalikan dengan dilakukan penyemprotan insektisida Malathion 0,05%.

(2) Hama yang menyerang batang
Batang jati tidak luput dari serangan hama penggerek batang seperti Cossus cadambae, Endoclita chalybeata, Idarbela quadrinotata, Sahyadrassus malabaricus (Lepidoptera: Cossidaej Hepialdae), dan Dihammus cervicus (Coleoptera: Cerambycidae). Sedangkan jenis insekta yang sering menimbulkan gall (kanker) yaitu Asphondylia tectonae (Diptera: Itonididae), Anoplocnemis taistator, Icerya formicarum, Laccifer lacca, Planococcus sp., dan Perisopneumon sp. (Homoptera: Lacciferidae).

Gejala penyakit kanker muncul setelah 3—4 tahun, bahkan ada yang 7 tahun, setelah terjadi serangan. Gejala yang tempak antara lain batang membengkak dan berlubang-lubang, serta warna kulit batang berubah menjadi cokelat kehitaman akibat keluarnya lendir. Kualitas kayu dari tanaman yang terserang akan turun sehingga nilai jualnya pun turun.

Hadirnya hama penyebab kanker diusahakan dicegah karena dapat menurunkan kualitas kayu. Cara pencegahannya antara lain :

• mengupayakan penjarangan secara dini,
• tidak menanam jati di areal yang bercurah hujan di atas 2000 mm per tahun,
• membersihkan gulma secara periodik untuk menurunkan tingkat kelembapan lahan dan lingkungan.

Tindakan pemberantasan dapat diupayakan dengan penyemprotan insektisida sistemik. Apabila diketahui ada yang terserang, pohon tersebut segera ditebang.

Walaupun tidak tahan terhadap serangan hama di atas, tanaman jati secara fisik sesuai kondisi pohon (baik basah maupun kering) memiliki daya tahan terhadap gangguan hama sejenis rayap. Keadaan ini dikarenakan batang jati mengandung fenolic acid berupa asiri tectoquinone (anthroquinone) yang mampu memproteksi gangguan.

Penanaman Mimba (Azadirachta indica) di lahan di antara tanaman jati akan menjadi penjaga alami bagi tanaman jati. Karena hama perusak yang mendarat secara acak di tanaman mimba akan mengalami kemandulan hingga kematian dalam 1 x 24 jam pada saat hama ini melakukan pola perusakan yang sama terhadap tanaman mimba.

0 komentar:

Posting Komentar